Aqiqah, Dekorasi Aqiqah, Aqiqah Cimahi
Pertanyaan: Assalamualaikum. Apakah Aqiqah wajib? Jenis hewan apa yang dibutuhkan seorang Aqiqah? Apakah wajib melakukan Aqiqah pada hari ketujuh setelah kelahiran anak?
Jawaban: Wa alaykum assalam. Menurut tiga imam dari madzhab Islam terkemuka (al-Syafi'i, Malik dan Ahmad), Aqiqah adalah sunnah wajib (sunnah mu'akkada). Artinya, sunnah semacam itu, yang sangat diinginkan untuk dilakukan, jika ada kesempatan. Menurut madzhab Imam Abu Hanifah, pengorbanan Aqiqah bukanlah Sunnah - tetapi adalah mustahab (perbuatan yang dianjurkan). Rasulullah sendiri (damai dan berkah Allah besertanya) mengorbankan Aqiqah satu domba jantan untuk Hasan dan Hussein. Dan selanjutnya, pada saat kelahiran anak-anak, Askhab mempersembahkan Aqiqah.
Ini melibatkan pengorbanan kambing atau domba, diikuti dengan pembagian daging untuk tujuan amal atau penyelenggaraan hari raya untuk memberi makan orang miskin dan teman-teman. Samura ibn Jundab (semoga Allah meridhoi dia!) Menceritakan kata-kata berikut Nabi (damai dan berkah Allah besertanya!): “Setiap anak (lahir), setelah tujuh hari (setelah lahir), seolah-olah, adalah sandera dari Aqiqah. Setelah melakukan (kurban Aqiqah), maka perlu mencukur (kepala anak) dan memberinya nama. " Hadits suci ini memberi tahu kita bahwa sama seperti perlu meninggalkan simpanan untuk menggunakan sesuatu, juga perlu melakukan pengorbanan Aqiqah agar anak menjadi baik dan patuh. Oleh karena itu, jika seseorang yang memiliki anak memiliki keadaan keuangan yang baik, maka akan lebih baik jika dia melakukan pengorbanan Aqiqah, dengan demikian menerima pahala yang layak dari Allah. Selain itu, Aqiqah akan membantu mempererat hubungan antar orang yang dicintai.
Pengorbanan bisa dilakukan segera setelah kelahiran anak. Waktu yang paling disukai untuk Aqiqah adalah hari ketujuh setelah lahir. Jika tidak berhasil pada hari ketujuh, maka pada hari ke 14, jika tidak berhasil seperti itu, maka pada hari ke 21 dan seterusnya, setiap minggu, hingga anak mencapai usia dewasa.
Aqiqah adalah warisan tauhid murni dari nabi besar Ibrahim (saw), nenek moyang Nabi Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya), yang ia datang untuk memulihkan. Ritual ini adalah ungkapan rasa syukur kita kepada Allah atas anugerah terindah-Nya - bayi yang baru lahir, dan juga memberi kita kesempatan untuk berbagi kegembiraan dengan orang lain dan menunjukkan kasih sayang kepada yang miskin dan membutuhkan, berbagi dengan mereka anugerah Tuhan.
Comments
Post a Comment